Perkembangan selanjutnya, tahun 1500 Masehi, Eropa mencoba menaklukan Amerika untuk membentuk koloni baru. Bangsa Eropa membawa orang-orang Afrika untuk diperdagangkan sehingga kebudayaan Eropa, Afrika, dan penduduk asli Amerika saling berbaur. Namun orang Afrika yang berkulit hitam tidak boleh memainkan musik orang kulit putih. Oleh karena itu mereka menciptakan drum-set (seperangkat alat musik drum) dari drum Afrika yang mereka bawa untuk bermain musik. Baru pada Abad 20 orang-orang Amerika mulai tertarik mempelajari drum, kemudian drum pun semakin berkembang hingga mencapai bentuk seperti sekarang (drum akustik). Pada saat ini drum sudah semakin maju saja, kalau sekarang sudah ada gitar, piano, dan biola elektrik maka drum pun sudah ada yang elektrik.
Sejarah Drum-set
Sekira pada tahun 1800, drum-set dimainkan oleh beberapa musisi, masing-masing memainkan snare-drum, bass-drum, simbal, dan lain-lain yang tergabung di dalam sebuah grup musisi dengan banyak pemain atau big-band. Pada akhir tahun 1890, tata cara bermain drum-set mulai berubah. Semenjak musisi mulai bermain di tempat-tempat teater berukuran kecil, maka tidak memungkinkan bagi musisi untuk memainkan drum oleh 3 orang atau lebih pemain. Oleh sebab itu mereka berusaha untuk mengurangi jumlah pemain drums, misalnya seorang drummer memainkan beberapa alat perkusi.
Pedal drum
Pedal bass-drum mulai berkembang pada akhir dekade 1890, penemuan teknologi pedal bass-drum memberikan kemungkinan bagi pemain drum untuk memainkan beberapa jenis drum oleh seorang pemain. Pada awal perkembangannya, pedal bass-drum tidak menggunakan pegas, melainkan pemain menekan atau menginjak dan mengangkat pedal dengan tumit kaki sehingga menguras tenaga. Ukuran bass-drum yang digunakan berdiameter 26 inci yaitu lebih besar daripada ukuran yang umumnya pada masa sekarang. Penemu pedal untuk bass-drum dipasang alat pengait untuk memukul simbal sehingga keduanya dapat dibunyikan sekaligus.
Drum set Ludwig, 1918 |
mantap,,infonya bagus (y)
BalasHapusmakasi pak (y)
Hapus